DANA TUNAI CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan Sertifikat Rumah, Jaminan BPKB Motor dan Jaminan BPKB Mobil.

DANA TUNAI JAMINAN SERTIFIKAT RUMAH MELALUI CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan Sertifikat Rumah Bunga Rendah Melalui Dana Tunai Cikarang Mandiri.

DANA TUNAI JAMINAN BPKB MOTOR CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan BPKB Motor Syarat Mudah Melalui Dana Tunai Cikarang Mandiri.

DANA TUNAI JAMINAN BPKB MOBIL CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan BPKB Mobil Proses Cepat Melalui Dana Tunai Cikarang Mandiri.

Dana Tunai Cikarang Mandiri

Dana Tunai Cikarang Mandiri Melayani Pinjaman Uang Jaminan Sertifikat Rumah Bunga Rendah di Cikarang

Dana Tunai Jaminan Sertifikat Rumah Bekasi, Tambun,Cibitung dan Cikarang Pinjaman dengan proses sangat mudah jaminan sertifikat rumah...

Senin, 12 Maret 2018

Pengen Pinjaman Kredit Bank? Simak Dulu Beda Kredit Multiguna dan KTA

Jika Anda masih berfikir Pinjaman Kredit Bank asal cepet cair, sebaiknya pertimbangkan lagi rencana Anda ini. Pasalnya, berhutang membutuhkan perhitungan yang matang terkait rencana pembayaran dan pengelolaan uang hasil pinjaman tersebut.
Pasalnya, tunggakan kredit ke Bank berisiko membuat kita masuk blacklist Bank Indonesia, yang berujung pada penolakan kredit yang kita ajukan dikemudian hari. Bukan hanya satu bank, tapi seluruh bank di Indonesia, bahkan pengajuan kartu kredit pun bisa ditolak.
Makanya, sebelum mengajukan kredit, ada baiknya Anda mempertimbangkan dulu strategi pinjaman, dari mulai jenis pinjaman hingga rencana pembayarannya.
Pertimbangkan Jenis Pinjaman
Pihak Bank sendiri umumnya memberikan beberapa jenis pinjaman, diantaranya kredit tanpa agunan atau KTA dan kredit Multiguna. Nah biar tidak bingung, berikut merupakan pengertian dan perbedaan antara kredit multiguna dan kredit tanpa agunan atau KTA.

  1. Kredit Multiguna
Kebalikan dari KTA, kredit multiguna membutuhkan aset untuk dijaminkan. Biasanya, makin tinggi nilai aset yang dijaminkan, makin besar pula jumlah pinjaman yang bisa Anda dapatkan. Misalnya, nilai sertifikat tanah lebih tinggi ketimbang BPKB mobil dan motor.
Walaupun begitu, dengan memberi jaminan berupa aset, justru ada sejumlah keringanan yang bisa Anda nikmati, diantaranya bunga cicilan yang lebih rendah dan tenor cicilan yang umumnya lebih panjang ketimbang KTA atau jenis kredit sejenis.
Secara umum, berikut merupakan karakteristik umum dari kredit multiguna
  • Bunga pinjaman relatif lebih rendah
  • Tenor kredit jauh lebih panjang, bahkan bisa mencapai 25 tahun
  • Jumlah maksimal pinjaman lebih besar
  • Proses pencairan lebih lama karena ada proses appraisal (penilaian atau penaksiran nilai aset)
  • Syarat yang lebih komplet
Biasanya jenis Pinjaman Kredit Bank Multiguna digunakan untuk kebutuhan yang bersifat jangka panjang, seperti investasi, kredit usaha atau kredit pemilikan rumah (KPR), dan lainnya.

  1. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Sesuai dengan namanya, kredit tanpa agunan bisa diambil tanpa memberikan agunan atau jaminan. Biasanya, jenis kredit ini diajukan saat kita membutuhkan dana cepat, tanpa harus mengagunkan atau menjaminkan aset yang kita miliki.
Pinjaman ini cocok diambil untuk Anda yang tidak memiliki aset, atau aset yang dimiliki masih ditahan sebagai jaminan dari pinjaman sebelumnya.
Tapi ingat, walau tidak ada aset yang dijaminkan, bukan berarti pihak bank tidak bisa menyita aset yang kita miliki saat sewaktu-waktu kredit kita macet. Lewat pengadilan, Bank berhak menyita aset yang kita miliki sebagai pengganti uang yang kita pinjam.
Selain itu, ada beberapa karakteristik lainnya yang wajib Anda perhatikan tentang KTA, diantaranya :
  • Bunga pinjaman relatif tinggi ketimbang kredit multiguna
  • Tenor kredit yang lebih pendek, maksimal sekitar 1-2 tahun
  • Jumlah maksimal pinjaman kecil, maksimal sekitar 50 juta
  • Proses pencairan lebih cepat
  • Persyaratan kredit lebih sedikit
KTA sendiri biasanya diambil untuk hal-hal yang bersifat mendesak, seperti membayar uang sekolah, renovasi rumah saat musim hujan dan kondisi lainnya

Pinjaman manakah yang Terbaik?
Dilihat dari jenisnya saja kedua pinjaman ini sudah punya plus dan minusnya masing-masing, terutama dari segi bunga dan tenor pinjaman. Makanya, untuk menentukan mana yang terbaik, cara satu-satunya adalah menyesuaikan dengan kebutuhan dana Anda.
Jika butuh dana mendesak dan bersifat sementara, kredit Tanpa Agunan bisa jadi pilihan, tapi jika Anda membutuhkan Pinjaman Kredit Bank dengan nominal yang besar, kredit multiguna bisa dijadikan pilihan terbaik. Ingat, intinya ambil pinjaman sesuai dengan kebutuhan!
Share:

Minggu, 11 Maret 2018

Pinjaman Kredit Bank Bikin Nafas Anda Sesak? Lakukan lah hal ini!

Pengelolaan utang yang buruk bisa berakibat fatal pada fermoma keuangan Anda. Selain masalah kebutuhan hidup yang sulit terpenuhi, cicilan Pinjaman Kredit Bank pun bisa bermasalah. Lebih parahnya lagi, Anda bisa masuk dalam blacklist penerima kredit.
Dalam kondisi ini, Anda harus memutar otak untuk mencari solusinya. Berikut merupakan beberapa solusi yang bisa dilakukan saat Anda merasa berat dengan tumpukan utang yang makin menggunung.

  1. Perpanjangan Jangka Waktu Pinjaman
Jika cicilan yang harus Anda bayarkan terasa cukup besar, sementara kondisi keuangan keluarga sedang carut-marut, cobalah untuk mendatangi pihak Bank atau lembaga keuangan terkait untuk meminta keringanan terkait perpanjangan tenor kredit.
Biasanya, pihak Bank akan melakukan reviews terhadap performa kredit dan kondisi keuangan Anda, baru memutuskan untuk memberi fasilitas perpanjangan kredit. Tapi ingat, jumlah cicilan memang akan berkurang karena tenor cicilan di perpanjang, tapi bisa jadi bunga malah akan meningkat.
Walaupun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Selama ada iktikad baik untuk menyelesaikan cicilan dan Anda bersikap kooperatif, pihak Bank pasti akan membantu semaksimal mungkin.

  1. Menambah utang baru
Dalam kamus keuangan, ada istilah refinancing, yakni melunasi satu utang dengan utang agar pembayaran cicilan bisa lebih ringan. Cara ini bisa jadi langkah efektif jika memiliki banyak cicilan utang yang harus diselesaikan, sementara Anda tidak kuat dalam melakukan pembayaran.
Misalnya, Anda memiliki cicilan kartu kredit, kendaraan bermotor, dan sektor kredit lainnya. Untuk melakukan refinancing, Anda bisa mengajukan Pinjaman Kredit Bank untuk melunasi semua utang tersebut, dan kini Anda hanya punya 1 utang yang harus diselesaikan.
Tapi ingat, lakukan perhitungan yang cermat, terutama terkait bunga dan kemampuan finansial Anda. Jangan sampai langkah refinancing ini malah membuat Anda makin tercekik.

  1. Utang konsolidasi
Sebenarnya cara ini sangat mirip dengan refinancing, dimana pihak Bank atau lembaga keuangan terkait akan memberikan pinjaman untuk melunasi utang yang kamu miliki (setelah ini utang adi 1 pintu). Tapi ingat, di sini Anda harus mampu menyakinkan pihak Bank jika Anda berniat untuk melunasi utang tersebut.
Berbeda dengan refinancing yang mungkin tidak akan banyak melibatkan pihak Bank (masuk dalam pinjaman reguler), utang konsolidasi justru lebih banyak melibatkan pihak Bank (diketahui pihak Bank jika Pinjaman Kredit Bank yang akan dilakukan untuk melunasi utang).
Sama seperti refinancing, utang konsolidasi pun membutuhkan perhitungan yang tepat dan Anda pun harus bisa meyakinkan pihak Bank jika Anda sanggup melunasi semua utang tersebut.

  1. Jual atau Agunkan Aset
Mengagunkan atau menjual aset bisa jadi salah satu alternatif terbaik yang bisa Anda pilih untuk terbebas dari belitan utang. Tapi ingat, saat mengangunkan aset, Anda pun berkewajiban untuk membayar utang tersebut jika tidak ingin aset tersebut disita pihak pemberi pinjaman.
Hal ini berbeda dengan keputusan menjual aset, dimana uang tersebut bisa digunakan untuk membayar semua cicilan utang. Tapi ingat, pastikan aset yang Anda jual bukan aset vital atau aset yang berhubungan langsung dengan mata pecaharian Anda.
Intinya, pertimbangkan dengan matang sebelum mengajukan Pinjaman Kredit Bank. Jika Anda merasa tidak sanggup membayarnya, sebaiknya fokus saja pada pengembangan aset yang ada.
Share:

Pahami Dulu Dengan Seksama Pinjaman Dengan Jaminan BPKB

Saat tahun ajaran baru datang, banyak orangtua yang bingung saat harus memasukan anaknya ke sekolah, terlebih jika dana pendidikan anak tidak dipersiapkan sejak dini. Dalam kondisi ini, pinjaman dana dengan Jaminan BPKB pun kerap dijadikan solusi!
Apakah bolah mengajukan pinjaman untuk biaya sekolah anak?
Tentu saja boleh. Memasukan sekolah dengan dana pinjaman bukan hal yang baru, bahkan banyak dilakukan orangtua di Indonesia. Di sisi lain, pihak sekolah pun tidak akan menanyakan perihal sumber uang sekolah yang Anda dapatkan.
Walaupun begitu, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda mengajukan pinjaman, diantaranya :

  1. Pilih-pilih Sekolah Dulu
Sebelum menentukan sekolah mana yang akan dituju, sebaiknya lakukan survey terkait kualitas dan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Hal ini mencegah kemungkinan Anda terjebak dalam iklan sekolah yang terlihat meyakinkan, padahal kualitasnya biasa-biasa saja.
Proses pilih-pilih sekolah ini bisa dilakukan dengan cara menggali informasi langsung dari pihak sekolah, website, guru-guru, atau orangtua siswa lainnya. Ingat, sebelum memutuskan untuk memilih sekolah tersebut, setidaknya siapkan 3 alternatif sekolah dari mulai prioritas 1-3.

  1. Pinjam Sesuai Dengan Kebutuhan
Saat mengajukan pinjaman, pastikan Anda sudah tahu jumlah kebutuhan sekolah Si Kecil, dari mulai biaya masuk, seragam sekolah hingga alat tulis. Hitung semua biaya tersebut, dan periksa aset yang bisa digunakan untuk menutup semua kebutuhan tersebut.
Misal, jika kebutuhan total hanya sekitar dibawah 10 Juta, Anda bisa menjaminkan BPKB sepeda motor untuk mendapat pinjaman, sementara jika biaya yang dibutuhkan diatas 20 Juta, atau bahkan lebih, pinjaman dengan Jaminan BPKB mobil merupakan solusinya.

  1. Perhatikan Tenor Pinjaman
Pinjaman multiguna atau pinjaman dengan Jaminan BPKB biasanya menawarkan tenor cicilan yang cukup panjang. Tapi sebelum itu, perhatikan durasi sekolah anak. Jika Anda butuh uang untuk memasukan anak ke SMP atau SMA, sebaiknya pilih tenor cicilan 2 tahun saja.

Alasannya, saat masuk tahun ketiga, biasanya anak SMP atau SMA membutuhkan banyak biaya, dari mulai biaya ujian, bimbingan belajar dan lainnya. Selain itu, dalam satu tahun ini Anda bisa mempersiapkan (biaya) anak untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi.

  1. Perhatikan Biaya Tak Terduga
Yang namanya sekolah, terkadang ada biaya tak terduga yang harus Anda keluarkan, dari mulai uang ujian, keperluan praktikum, biaya buku dan hal lainnya. Walaupun kecil, biaya tak terduga ini harus dipersiapkan dengan matang karena bisa berpengaruh pada performa keuangan keluarga Anda.
Agar bisa mempersiapkan biaya tak terduga tersebut, tidak ada salahnya Anda bertanya langsung kepada pihak sekolah terkait biaya-biaya tersebut. Selain itu, Anda pun bisa bertanya kepada orangtua murid yang sudah lebih dulu menyekolahkan anaknya disana.

  1. Pakai Fasilitas Pemerintah Saja
Jika dihitung-hitung terasa berat menyekolahkan anak ke sekolah swasta, kenapa tidak memilih sekolah negeri saja. Saat ini, pemerintah sudah meluncurkan berbagai program bantuan pendidikan. Memang sih masih butuh biaya, tapi setidaknya tidak setinggi biaya saat masuk ke sekolah swasta.
Dengan cara ini, biaya yang harus Anda keluarkan tidak terlalu besar dan pengajuan pinjaman dengan Jaminan BPKB yang Anda lakukan pun tidak terlalu besar. Bahkan bukan tidak mungkin dana pinjaman tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya yang bersifat produktif?
Share:

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

AJUKAN PINJAMAN DISINI

AJUKAN PINJAMAN DISINI

AJUKAN PINJAMAN DISINI