DANA TUNAI CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan Sertifikat Rumah, Jaminan BPKB Motor dan Jaminan BPKB Mobil.

DANA TUNAI JAMINAN SERTIFIKAT RUMAH MELALUI CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan Sertifikat Rumah Bunga Rendah Melalui Dana Tunai Cikarang Mandiri.

DANA TUNAI JAMINAN BPKB MOTOR CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan BPKB Motor Syarat Mudah Melalui Dana Tunai Cikarang Mandiri.

DANA TUNAI JAMINAN BPKB MOBIL CIKARANG MANDIRI

Pinjaman Uang Gadai Jaminan BPKB Mobil Proses Cepat Melalui Dana Tunai Cikarang Mandiri.

Dana Tunai Cikarang Mandiri

Dana Tunai Cikarang Mandiri Melayani Pinjaman Uang Jaminan Sertifikat Rumah Bunga Rendah di Cikarang

Dana Tunai Jaminan Sertifikat Rumah Bekasi, Tambun,Cibitung dan Cikarang Pinjaman dengan proses sangat mudah jaminan sertifikat rumah...

Rabu, 14 Maret 2018

Ajukan Pinjaman Dengan Jaminan Sertifikat? Gunakan Untuk Hal Produktif!

 
Meminjam uang dengan jaminan sertifikat, baik tanah, rumah atau lahan produktif, merupakan jalan cepat untuk mendapat suntikan dana segar dalam jumlah yang cukup tinggi. Tapi sebelum itu, Anda harus berhati-hati, ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan dengan matang.
Pinjaman Tidak Terbayar, Aset Bisa Melayang!
Sebenarnya ini risiko bagi setiap peminjam. Saat pinjaman tidak terbayar, mau tidak mau jaminan yang Anda berikan akan jadi milik si pemberi pinjaman, atau dengan kata lain disita. Jelas ini sebuah kerugian besar, mengingat investasi tanah atau properti, termasuk yang paling gurih di Indonesia.
Contohnya, saat Anda memiliki tanah produktif dengan nilai investasi mencapai 100 Juta, bisa jadi di tahun depan nilainya akan naik hingga 2 kali lipat atau senilai 200 Juta. Hal ini berbeda jika jaminan yang Anda berikan berupa BPKB kendaraan bermotor yang nilainya akan semakin tenggelam.
Makanya, sebelum benar-benar mengajukan pinjaman dengan jaminan sertifikat, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan, diantaranya :

  1. Pastikan Untuk Hal Yang Produktif
Hasil pinjaman yang Anda dapatkan sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang produktif. Misalnya, untuk membuka usaha atau mulai investasi.
Terkait hal ini, Presiden Jokowi bahkan pernah mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati menggunakan uang pinjaman yang didapat dari pihak Bank atau penyedia jasa pinjaman lainnya. jangan sampai tidak terbayar dan aset berharga Anda menguap begitu saja.
“Dipakai agunan jaminan ke bank boleh-boleh saja, tapi hati-hati kalau akan pinjam uang ke bank. Saya titip dihitung yang betul, dikalkulasi yang benar, karena waktu menerima (pinjaman) itu enak, yang sulit mengembalikan dan mencicilnya,” kata Jokowi dalam acara Kunjungan Kerja ke Tasikmalaya, Jumat (09/06/2017).
Selain itu, pastikan jumlah cicilan yang harus Anda bayarkan, maksimal 30 persen dari total pendapatan per bulan. Misalnya, jika penghasilan Anda sebesar 10 Juta per bulan, sebaiknya jumlah cicilan tidak lebih dari 3 Juta per bulan
  1. Jika Ingin Membeli Kebutuhan Konsumtif
Jika Anda menggunakan uang pinjaman tersebut untuk membeli kebutuhan yang bersifat konsumtif, seperti kendaraan bermotor, pastikan kendaraan yang Anda beli digunakan untuk hal-hal yang produktif. Misal, digunakan membeli truk pick up untuk penunjang distribusi barang dan lainnya.
Hal lainnya, sebaiknya beli kendaraan bermotor secara cash. Jangan sampai menggunakan uang pinjaman tersebut sebagai DP, atau dibayar setengahnya. Pasalnya, cicilan kendaraan bermotor Anda akan tumpang tindih dengan cicilan yang berasal dari Jaminan Sertifikat.
Kalaupun terpaksa, sebaiknya lihat kembali aturan jumlah cicilan per bulan, tidak lebih dari 30 persen jumlah penghasilan per bulan.

  1. Riset Dulu Usaha Yang Akan Anda Lakukan
Setiap orang yang membuka usaha, sudah tentu ingin mendapatkan untung? Nah, sebelum membuka usaha dengan modal hasil pinjaman, ada baiknya jenis usaha yang akan digeluti sudah benar-benar Anda kuasai, minimalnya sudah melakukan riset dan punya prospek yang menjanjikan.
Selain itu, pertimbangkan juga potensi keuntungan dan jumlah pengeluaran lainnya, termasuk biaya promosi, gaji karyawan dan lainnya.
Jangan lupa untuk memperhitungkan biaya lainnya, termasuk biaya pemeliharaan aset, dan biaya tidak terduga lainnya. Dengan perhitungan yang tepat, Anda akan mendapat manfaat yang signifikan dari keputusan meminjam uang dengan Jaminan Sertifikat tersebut.
Share:

Selasa, 13 Maret 2018


Mengajukan pinjaman dengan jaminan sertifikat bukanlah hal yang baru di Indonesia. Biasanya, pihak jasa keuangan akan memberikan banyak pilihan jaminan, dari mulai sertifikat rumah, tanah darat hingga lahan produktif seperti kebun dan sawah.

Bisa Digunakan Untuk Berbagai Keperluan
Sebenarnya, hampir mirip dengan pinjaman tanpa agunan atau jenis pinjaman lainnya, pinjaman dengan jaminan sertifikat bisa digunakan untuk berbagai keperluan, dari mulai renovasi rumah, membiayai kebutuhan mendesak, buka usaha dan lainnya.
Di kebanyakan bank, pinjaman dengan jaminan sertifikat biasanya masuk dalam kategori kredit multiguna. Artinya, walaupun bisa digunakan untuk berbagai keperluan, tapi Anda sebagai nasabah, wajib memberikan jaminan atau agunan kepada Bank, dalam hal ini sertifikat rumah atau aset lainnya.
Selain itu, biasanya pinjaman dengan jaminan sertifikat diajukan untuk mendapatkan pinjaman dengan nilai yang cukup tinggi, contohnya diatas 50 Juta atau bahkan lebih (sesuai dengan nilai taksiran kondisi aset yang Anda jaminkan).
Kalau nominal pinjaman Anda masih dibawah 50 Juta, sebaiknya pilih pinjaman dengan jaminan BPKB saja. Prosesnya cenderung sama kok!

Tips Dapatkan Pinjaman Jaminan Sertifikat
Sebelum mengajukan pinjaman dengan jaminan sertifikat, sebaiknya lakukan dulu beberapa hal berikut ini agar pinjaman yang Anda ajukan berjalan lancar, terutama dalam hal pembayaran.

  1. Membuat Perencanaan
Membuat perencanaan merupakan hal yang paling penting dilakukan. Ada beberapa point penting yang harus dipersiapkan dengan strategi yang cukup matang, diantaranya :
  • Digunakan untuk apa dana tersebut?
  • Bagaimana cara membayarnya?
  • Kapan target Anda bisa melunasinya?
Perencanaan ini penting dilakukan untuk mencegah penggunaan uang salah sasaran, hingga memastikan Anda mampu melunasinya sesuai dengan tenor yang sudah ditentukan.

  1. Disiplin
Disiplin merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk bisa menyelesaikan jumlah cicilan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Saat kita terlambat membayar, denda mungkin akan siap Anda hadapi. Yang lebih parah, aset Anda bisa hilang disita Bank saat pembayaran tersendat.
Selain ancaman kehilangan aset, citra di mata Bank pun akan tercoreng. Bukan tidak mungkin Anda akan masuk ke dalam daftar hitam penerima kredit, sehingga sulit untuk mengajukan pinjaman lagi dikemudian hari. Bukan hanya pada satu, tapi hampir di seluruh Bank.
Makanya, sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman dengan jaminan sertifikat, pastikan Anda sudah siap dan yakin akan disiplin dalam melakukan pembayaran. Jika masih ragu, sebaiknya pikir ulang hingga Anda benar-benar yakin!

  1. Pilih Tenor Sesuai Kebutuhan
Ada banyak pilihan tenor untuk setiap pinjaman. Bahkan khusus untuk pinjaman dengan jaminan sertifikat, biasanya pihak Bank akan memberikan pilihan tenor maksimal, hingga 60 bulan atau selama 5 Tahun.
Tapi harus diingat, makin panjang tenor yang Anda pilih, makin besar pula bunga yang harus Anda tanggung. Makanya, jika merasa mampu dan siap dengan cicilan pendek, kenapa pilih tenor yang panjang? Kecuali jika jumlah total cicilan bulanan Anda sudah lebih dari 30 persen dari total penghasilan Anda.
Tujuannya, pembatasan jumlah total cicilan per bulan ini agak Anda masih tetap bisa hidup layak, invertasi tetap jalan, dan seluruh cicilan bulanan bisa tertutupi.
Intinya, pinjaman dengan jaminan sertifikat memang sangat membantu saat Anda mengalami masalah keuangan. Tapi sebelum mengajukan pinjaman, pastikan Anda sudah tahu kemana alokasi dana pinjaman tersebut dan pastikan Anda mampu membayar cicilannya.
Share:

Senin, 12 Maret 2018

Jaminan BPKB Kendaraan Buat Bayar Sekolah Anak?

Saat tahun ajaran baru datang, banyak orangtua yang bingung saat harus memasukan anaknya ke sekolah, terlebih jika dana pendidikan anak tidak dipersiapkan sejak dini. Dalam kondisi ini, pinjaman dana dengan Jaminan BPKB pun kerap dijadikan solusi!
Apakah bolah mengajukan pinjaman untuk biaya sekolah anak?
Tentu saja boleh. Memasukan sekolah dengan dana pinjaman bukan hal yang baru, bahkan banyak dilakukan orangtua di Indonesia. Di sisi lain, pihak sekolah pun tidak akan menanyakan perihal sumber uang sekolah yang Anda dapatkan.
Walaupun begitu, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda mengajukan pinjaman, diantaranya :

  1. Pilih-pilih Sekolah Dulu
Sebelum menentukan sekolah mana yang akan dituju, sebaiknya lakukan survey terkait kualitas dan biaya pendidikan yang harus dikeluarkan. Hal ini mencegah kemungkinan Anda terjebak dalam iklan sekolah yang terlihat meyakinkan, padahal kualitasnya biasa-biasa saja.
Proses pilih-pilih sekolah ini bisa dilakukan dengan cara menggali informasi langsung dari pihak sekolah, website, guru-guru, atau orangtua siswa lainnya. Ingat, sebelum memutuskan untuk memilih sekolah tersebut, setidaknya siapkan 3 alternatif sekolah dari mulai prioritas 1-3.

  1. Pinjam Sesuai Dengan Kebutuhan
Saat mengajukan pinjaman, pastikan Anda sudah tahu jumlah kebutuhan sekolah Si Kecil, dari mulai biaya masuk, seragam sekolah hingga alat tulis. Hitung semua biaya tersebut, dan periksa aset yang bisa digunakan untuk menutup semua kebutuhan tersebut.
Misal, jika kebutuhan total hanya sekitar dibawah 10 Juta, Anda bisa menjaminkan BPKB sepeda motor untuk mendapat pinjaman, sementara jika biaya yang dibutuhkan diatas 20 Juta, atau bahkan lebih, pinjaman dengan Jaminan BPKB mobil merupakan solusinya.

  1. Perhatikan Tenor Pinjaman
Pinjaman multiguna atau pinjaman dengan Jaminan BPKB biasanya menawarkan tenor cicilan yang cukup panjang. Tapi sebelum itu, perhatikan durasi sekolah anak. Jika Anda butuh uang untuk memasukan anak ke SMP atau SMA, sebaiknya pilih tenor cicilan 2 tahun saja.
Alasannya, saat masuk tahun ketiga, biasanya anak SMP atau SMA membutuhkan banyak biaya, dari mulai biaya ujian, bimbingan belajar dan lainnya. Selain itu, dalam satu tahun ini Anda bisa mempersiapkan (biaya) anak untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi.

  1. Perhatikan Biaya Tak Terduga
Yang namanya sekolah, terkadang ada biaya tak terduga yang harus Anda keluarkan, dari mulai uang ujian, keperluan praktikum, biaya buku dan hal lainnya. Walaupun kecil, biaya tak terduga ini harus dipersiapkan dengan matang karena bisa berpengaruh pada performa keuangan keluarga Anda.
Agar bisa mempersiapkan biaya tak terduga tersebut, tidak ada salahnya Anda bertanya langsung kepada pihak sekolah terkait biaya-biaya tersebut. Selain itu, Anda pun bisa bertanya kepada orangtua murid yang sudah lebih dulu menyekolahkan anaknya disana.

  1. Pakai Fasilitas Pemerintah Saja
Jika dihitung-hitung terasa berat menyekolahkan anak ke sekolah swasta, kenapa tidak memilih sekolah negeri saja. Saat ini, pemerintah sudah meluncurkan berbagai program bantuan pendidikan. Memang sih masih butuh biaya, tapi setidaknya tidak setinggi biaya saat masuk ke sekolah swasta.
Dengan cara ini, biaya yang harus Anda keluarkan tidak terlalu besar dan pengajuan pinjaman dengan Jaminan BPKB yang Anda lakukan pun tidak terlalu besar. Bahkan bukan tidak mungkin dana pinjaman tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya yang bersifat produktif?
Share:

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

AJUKAN PINJAMAN DISINI

AJUKAN PINJAMAN DISINI

AJUKAN PINJAMAN DISINI